Sejarah Pempek

Pempek atau Empek-Empek merupakan makanan yang selama ini kita kenal sebagai makanan khas Palembang. Salah satu makanan favorit penulis nih 😀

Katanya, katanya loh bukan kata saya, kemunculan pempek ini berawal pada abad ke 16 dimasa kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin II. Saat itu tepatnya tahun 1617 Palembang masih berbentuk kesultanan, yaitu Kesultanan Palembang Darussalam. Sebutan “Empek-empek” berawal dari kata “apek” yang merupakan panggilan untuk laki-laki tua keturunan Tionghoa.

Lah, apa hubungannya bapak-bapak sama pempek?

Menurut cerita rakyat, si bapak-bapak inilah yang pertama kali mengolah ikan dan tepung menjadi sebuah makanan. Si bapak ini melihat peluang dari jumlah ikan Belida di sungai Musi yang berlimpah. Jadilah si bapak ini mengolahnya dengan campuran tepung tapioka. Kemudian si bapak berkeliling menjual makanan tersebut. Nah, untuk manggil si bapak ini, karena keturunan Tionghoa, maka orang-orang manggil “Pek… Apek..”. Dari situ disebut Empek-empek atau pempek.

Begitu ceritanya. Apakah benar? Ya belum tentu juga sih, namanya juga cerita rakyat 😀

Bicara soal pempek tidak akan jauh dari salah satu bahan utamanya yaitu ikan. Sudah disebutkan sebelumnya, pertama dibuat pempek menggunakan ikan Belida. Tapi akhir-akhir ini menurut beberapa sumber ikan Belida ini semakin sulit didapat. Mungkin karena budi dayanya yang tidak mudah atau tidak umum. Jadi sebagai alternatif ada yang menggunakan ikan Tenggiri, ikan Gabus, atau ikan Parang-parang. Bahkan ada juga yang menggunakan ikan Kakap Merah.

ikan_untuk_pempek

Dan satu hal yang penting dari sajian pempek adalah Cuko. Cuko pempek yang berupa kuah yang berisi cuka atau asam jawa dan bumbu-bumbu lain adalah pelengkap yang justru bisa menjadi senjata utama bagi sajian pempek. Kalau cukonya enak, kemungkinan besar sajian pempek menjadi nikmat. Tapi kalau cukonya gagal, hancurlah rasa pempeknya.

Ragam pempek biasanya adalah:

  1. Pempek Kapal Selam: Pempek yang berisi telor ayam/bebek. Biasanya satu telor utuh dimasukan kedalam adonan pempek.
  2. Pempek Lenjer: Pempek berbentuk panjang atau lenjeran.
  3. Pempek Kulit: Pempek yang menggunakan kulit ikan sebagai bahan tambahan pada adonan.
  4. Pempek Adaan: Pempek yang biasanya berbentuk bulat dan menggunakan campuran santan pada adonan pempek.
  5. Pempek Keriting: Pempek yang berbentuk gulungan adonan yang awalnya seperti bentuk spageti.
  6. Pempek Tahu: Pempek yang didalamya diisi tahu utuh tanpa dihancurkan.
  7. Pempek Lenggang: Pempek lenjer yang dipotong-potong kemudian dicampurkan ke adonan dadar telur.
  8. Pempek Panggang: Pempek yang biasanya berbentuk bulat agak dipipihkan, kemudian dibelah, diisi semacam cuko tetapi teksturnya seperti sambal, lalu dipanggang di atas bara.
  9. Pempek Pistel: Pempek yang berisi irisan pepaya muda. Ini termasuk jarang terutama di Bandung 😀

jenis_pempek

Biasanya pedagang pempek juga menjual varian lain seperti Tekwan dan Model. Model masih termasuk pempek hanya saja berkuah bening seperti tekwan.

Di Bandung ada beberapa resto pempek yang enak, tetapi ya paling enak pasti ke tempat aslinya yaitu Palembang. Cuma belum terlalu hapal pempek merk apa saja yang enak 😀

 

Sumber: kokiku.tvPempek MamawikipediaYudha Perdana

Leave a comment